Tahukah Anda ?
Punya kegemaran jalan-jalan ke alam bebas? Bersyukurlah jika Anda
merupakan orang yang punya hobi asyik ini. Bersahabat dengan alam ternyata
dapat menjadi tes psikologi yang ampuh bagi seseorang. Dewasa ini, kegiatan
belajar bersama alam terbuka marak ditawarkan. Pergilah keluar rumah, ke alam
terbuka. Rasakan bagaimana ketika kita berinteraksi baik dengan alam sekitar
maupun sesama manusia, kita bisa mengambil banyak pengalaman dan pelajaran
berharga. Sebuah Pengalaman yang akan diterapkan sebagai konsep belajar dan
membuka diri sendiri. Konsep inilah yang dianggap sanggup untuk merangsang
banyak aktivitas kita sehari-hari.
Belakangan bila Anda jeli, ternyata tidak hanya dunia pendidikan saja yang mencoba untuk menggunakannya dalam kurikulum pembelajarannya, tapi juga banyak perusahaan yang tertarik untuk mencicipi program belajar ke alam terbuka yang biasa disebut Outbound ataupun Outbound Training.
Belakangan bila Anda jeli, ternyata tidak hanya dunia pendidikan saja yang mencoba untuk menggunakannya dalam kurikulum pembelajarannya, tapi juga banyak perusahaan yang tertarik untuk mencicipi program belajar ke alam terbuka yang biasa disebut Outbound ataupun Outbound Training.
Outbound
Traning itu apa sih..?
Tentu kita pernah mendengar kata “Outbound Training, “ tapi tidak banyak diantara kita yang tahu apa itu outbound training. Outbound training berasal dari kata outbound dan training.
Kita mulai dari pembahasan outbound dulu ya….
Outbound merupakan
singkatan dari “out of boundaries”, arti harfiahnya adalah "keluar dari
ikatan/batasan" yang apabila diterjemahkan bebas menjadi menembus batas.
Sehingga definisi outbound ialah keluar menuju alam bebas dan saling punya
keterikatan, baik dengan alam maupun rekan dalam satu team. Ada pula yang
mendefinisikan outbound sebagai kegiatan pelatihan sekaligus rekreasi yang
dilaksanakan di alam terbuka, yang terdiri dari serangkaian permainan (games)
dan tantangan (challenge). Masing-masing permainan memiliki tujuan tertentu. Dalam
pengertian yang lain outbound itu ialah keluar dari semua rutinintas
sehari-hari agar dapat melihat diri kita dan team dari prespektif yang berbeda
sehingga diharapkan bernilai positif dalam meningkatkan kinerja dan efektifitas
kerja perorangan maupun kelompok dan terjadi kolaburasi yang solid dalam kerja
team building dalam suatu wadah organisasi.
Outbound dikenal sebagai kegiatan outdoor yang menyenangkan, karena
didalamnya terdapat konsep permainan yang bertujuan membangun kebersamaan,
team building dan rasa percaya diri pada peserta.
ASAL
MULA OUTBOUND
Ide pertama kali
diilhami oleh misi pelayaran Kurt Hahn ketika mengarungi samudera. Dalam
misinya ini Hahn bersama ABK-nya mengalami suka dan duka, salah satunya adalah
diterjang badai yang hebat namun kapal Hahn selamat berkat kesigapan ABK-nya.
Dalam peristiwa
itu, para ABK mampu memerankan fungsinya masing-masing dengan maksimal dibawah
kendali Kurt Hahn. Masing-masing bagian terjalin komunikasi yang harmonis dan
merasa senasib sehingga tim ini begitu solid.
Setelah lolos
dari maut, Kurt Hahn mampu mengambil sebuah hikmah. Yaitu team work dan
solidaritas yang baik akan mampu menghadapi tantangan sebesar apapun.
Lebih jauh lagi
Kurt Hahn kemudian mengembangkan metode di kapal layar untuk membentuk sebuah
forum pelatihan bagi generasi muda. Tujuannya untuk membentuk mental positif
dan sikap cinta tanah air. Metode ini akhirnya berkembang di negara-negara
Eropa dan belahan dunia lainnya, termasuk hingga ke Indonesia.
Asal-asul outbound sendiri, berawal dari program pelatihan anak
buah kapal salah satu pelayaran di Inggris. Pelatihan dilakukan tidak
hanya di laut tetapi juga di darat yang berupa petualangan di alam, selama 26
hari. Istilah awal yang diberikan untuk pelatihan tersebut adalah
“County Badge”. Kemudian berubah menjadi Outward Bound. Istilah Outward
Bound ini sudah dipatenkan, sehingga tidak semua orang boleh menggunakan
istilah tersebut. Mungkin karena istilah Outward Bound sudah
dipatenkan, banyak orang kemudian menggunakan istilah “outbound” yang kemudian
terus dipakai sampai hari ini.
Outward Bound adalah ide pendidikan inovatif yang dikreasikan oleh
Kurt Hahn yang telah bertahan dan berkembang selama lebih dari enam puluh
tahun. Fakta Ini dapat dikatakan luar biasa karena begitu banyak metode
pendidikan yang muncul dan tenggelam selama periode ini.
Apakah karena konsep ini sangat mudah beradaptasi dan dapat
diterapkan pada dunia edukasi secara masal, ataukah karena pemikiran dan
filosofi dari konsep metode semacam outbound ini adalah abadi dan memiliki daya
tarik universal?. Mungkin kedua faktor tersebutlah yang membuat metode ini
menjadi populer dan terus berkembang.
Yang jelas sang penemu metode outward bound atau lebih dikenal
outbound, Kurt Hahn telah meninggal pada tahun 1974 tetapi pengaruhnya dalam
Outward Bound dan inisiatif pendidikan lainnya masih hidup hingga saat ini.
Bagaimana
keterkaitan antara OUTBOUND dengan DUNIA PENDIDIKAN ?
Pada awalnya
masih banyak beberapa lembaga pendidikan yang meragukan diadakannya kegiatan
outbound dalam pendidikan. Namun seiring berjalannya waktu, titik puncak dari
kegiatan outbound bukan hanya untuk team work dan solidaritas saja tetapi juga
sebagai salah satu metode pembelajaran luar sekolah yang bertujuan di antaranya
untuk meningkatkan kreatifitas, minat, bakat dan mengasah potensi diri para
siswa.
Kita tahu bahwa
proses pembelajaran dalam dunia pendidikan memiliki metode dan pendekatan yang
bermacam-macam. Outbound sendiri merupakan salah satu metode pembelajaran. Metode pembelajarannya
dengan menggunakan pendekatan Learning by Experience atau Learning by Doing.
Metode ini cukup menarik karena bentuk kegiatannya berupa permainan.
Coba perhatikan
kemampuan seseorang dalam memahami sebuah pelajaran dengan berbagai cara
seperti yang pernah di jelaskan oleh Rose
and Niehall MG, Accelerated Learning berikut ini.
Mem – baca :
maka akan mengerti 20 %
Men – dengar :
maka akan mengerti 30 %
Me – lihat : akan mengerti 40 %
Meng – kata – kan : akan mengerti 50
%
Me – laku – kan : akan
mengerti 60%
Apabila mem – baca
+ dengar + lihat + kata + laku, maka akan paham dan mengerti sampai 90 %
Dari penjelasan
di atas maka jelas sekali bahwa dengan metode learning by experience, kemampuan
seseorang dalam menerima pelajaran jauh lebih baik.
Dari penjelasan di atas
sudah dapat disimpulkan bahwa keterkaitan outbound dengan dunia pendidikan erat hubungannya, karena outbound merupakan salah satu metode belajar
Berikut kita bahas mengenai
pengertian training.
Training berasal dari bahasa Inggris yang berarti pelatihan. Namun lebih jelasnya, pemahaman tentang training adalah sebagai berikut:
Training berasal dari bahasa Inggris yang berarti pelatihan. Namun lebih jelasnya, pemahaman tentang training adalah sebagai berikut:
1.
Diberikan secara instruksional baik indoor
maupun outdoor
2.
Objeknya seseorang atau sekelompok orang
3.
Sasarannya untuk memberikan pemahaman,
pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta sesuai dengan kebutuhannya
4.
Prosesnya mempelajari dan mempraktekkan sesuai prosedur
5.
Hasilnya terlihat dengan adanya perbaikan kinerja dan attitude seseorang.
Hal ini sangat senada dengan tujuan pendidikan untuk mengembangkan
potensi, sehingga training merupakan suatu proses pembelajaran juga. Proses pembelajaran dalam outbound training
menanamkan siswa belajar dengan membentuk pengetahuannya sendiri, yang dikenal
dengan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran sehingga akan terjadi
proses pembelajaran dimana siswa mengembangkan potensinya sendiri seperti yang
dikehendaki definisi pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20
tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1.
Secara mudah outbound training dapat diartikan sebagai salah satu
metode pelatihan yang menggunakan alam sebagai media pembelajarannya atau pelatihan berbasis kegiatan di alam terbuka (outdoor based
training) dengan mengedepankan pendekatan belajar dari pengalaman untuk
pengembangan diri (self development) yang disimulasi melalui permainan-permainan
edukatif (educative game) baik secara individual maupun kelompok dengan tujuan
untuk meningkatkan motivasi, kepercayaan diri, berpikir kreatif, rasa
kebersamaan, tanggung jawab, komunikasi, rasa saling percaya, dll.
Training dalam Outbound dapat diikuti oleh semua kalangan dan semua usia dari anak-anak sampai dewasa. Setiap game outbound mempunyai tujuan-tujuan yang disesuaikan seperti : team building, communication skills, problem solving motivating, dll.
Outbound training adalah proses belajar di mana subjek melakukan sesuatu—bukan hanya memikirkan sesuatu. Pepatah mengatakan bahwa ”pengalaman adalah guru yang paling baik”. Makna yang sama telah dikemukakan oleh Confucius beberapa abad lalu. Dia mengatakan bahwa: ”aku melakukan, maka aku memahami”.
Pengertian Outbound Training dari seorang pakar Psikologi yang lebih sering dikenal sebagai “Professor” Outboundnya Indonesia yaitu Prof. Dr. Djamaludin Ancok adalah salah satu bentuk kegiatan yang paling efektif untuk meningkatkan motivasi dan kreativitas di alam terbuka.
Namun terlepas dari semua perbedaan pola pikir kita mengenai metode pelatihan ini, kita sepenuhnya sadar, sedikit banyak metode outbound training telah merubah banyak karakter anak bangsa ini.
Training dalam Outbound dapat diikuti oleh semua kalangan dan semua usia dari anak-anak sampai dewasa. Setiap game outbound mempunyai tujuan-tujuan yang disesuaikan seperti : team building, communication skills, problem solving motivating, dll.
Outbound training adalah proses belajar di mana subjek melakukan sesuatu—bukan hanya memikirkan sesuatu. Pepatah mengatakan bahwa ”pengalaman adalah guru yang paling baik”. Makna yang sama telah dikemukakan oleh Confucius beberapa abad lalu. Dia mengatakan bahwa: ”aku melakukan, maka aku memahami”.
Pengertian Outbound Training dari seorang pakar Psikologi yang lebih sering dikenal sebagai “Professor” Outboundnya Indonesia yaitu Prof. Dr. Djamaludin Ancok adalah salah satu bentuk kegiatan yang paling efektif untuk meningkatkan motivasi dan kreativitas di alam terbuka.
Namun terlepas dari semua perbedaan pola pikir kita mengenai metode pelatihan ini, kita sepenuhnya sadar, sedikit banyak metode outbound training telah merubah banyak karakter anak bangsa ini.
Jadi diharapkan proses membangun karakter anak bangsa dengan
metode Outbound Training jangan sampai berhenti. SEMANGAT ANAK BANGSA…!
MANFAAT OUTBOUND
Secara spesifik manfaat kegiatan outbound ini dapat dikelompokkan
menjadi 5 area yaitu:
I. Manfaat
PSIKOLOGIS
Pengalaman yang didapatkan selama aktifitas outbound ini biasanya
merupakan pengalaman baru buat sebagian besar anak-anak. Sehingga pengalaman
ini akan terekam dan tinggal di pikiran peserta didik dalam rentang waktu yang
cukup lama dan berdampak positif secara psikologis dan akan mendapatkan manfaat
positif antara lain:
1.
Menumbuhkan rasa percaya diri
2.
Meningkatkan harga diri dan pemahaman tentang
konsep diri
3.
Meningkatkan keberanian dalam bertindak maupun
berpendapat
4.
Memberikan sensasi positif saat mencoba hal
baru
5.
Meningkatkan perasaan yang lebih sehat
6.
Membangun
semangat lahirnya ide dan kreatifitas
7.
Melatih jiwa
kepemimpinan
8.
Membangun pribadi
yang pantang menyerah
9.
Membentuk pribadi
yang mempunyai inisiatif
10.
Meningkatkan kecerdasan emosional dan
spiritual dalam berinteraksi.
11.
Menambah pengalaman hidup seseorang menuju
sebuah pendewasaan diri
12.
Melatih kemampuan mengambil keputusan
yang efektif dalam situasi sulit
II.
Manfaat SOSIOLOGIS
Pelaksanaan outbound selalu melibatkan beberapa orang atau
kelompok, sehingga pengalaman yang dirasakan peserta didik bukan hanya
pengalaman secara teknis yang berkaitan dengan tantangan yang sama. Secara
sosiologis ini akan berdampak positif terhadap perkembangan anak antara lain :
1.
Mengembangkan sikap peduli pada orang lain
2.
Mengembangkan kemampuan komunikasi
3.
Mengembangkan rasa memiliki
4.
Mengembangkan kemampuan untuk memberi umpan
balik positif
5.
Mengembangkan kemampuan untuk membangun
persahabatan
6.
Mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan
diri
7.
Melatih kemampuan
komunikasi dan bersosialisasi
8.
Membangun
kerjasama dan kepercayaan satu sama lain dalam tim
9.
Melatih
kecepatan, ketepatan dan bekerja secara efisien
10.
Membiasakan dalam
iklim persaingan
11.
Menerima dengan
fair kekalahan
12.
Menerima
instruksi dan melaksanakannya
III. Manfaat
EDUKASIONAL
Karena status yang di sandang oleh anak-anak saat ini sebagai
siswa, maka sisi edukasional harus mendapat perhatian yang besar. Dan memang
diharapkan aktifitas outbound ini mampu melengkapi proses belajar yang telah
dilakukan dalam kelas. Sehingga gabungan antara kegiatan yang rutin dilakukan
dalam lingkungan sekolah dengan belajar diluar lingkungan sekolah akan
memberikan hasil pembelajaran yang menyeluruh. Bahkan kegiatan pembelajaran
diluar ruangan ini bisa dijadikan sebagai media implementasi pengetahuan teori
yang telah didapatkan atau sebagai sarana bereksperimen menggabungkan beberapa
disiplin pengetahuan yang didapatkan di sekolah, juga bisa digunakan untuk
membahas tema-tema khusus. Kegiatan ini dapat memberikan manfaat secara
edukasional sebagai berikut:
1.
Mengembangkan pengetahuan tentang pendidikan
outdoor
2.
Meningkatkan kesadaran tentang konservasi alam
3.
Meningkatkan rasa tanggung jawab anak dalam
kelestarian lingkungan alam
4.
Mengembangkan kemampuan dalam penyelesaian
masalah
5.
Mengembangkan penguasaan pengetahuan akademis
6.
Meningkatkan kesadaran dan klasifikasi nilai
kehidupan
IV. Manfaat
PHISIKAL
Kegiatan outbound ini dapat dipastikan akan memerlukan aktifitas fisik
yang lebih besar dibanding kegiatan di dalam ruang. Dan memang tujuan kegiatan
belajar di luar adalah memberikan porsi yang seimbang antara fisik dan non
fisik. Selain itu kegiatan fisik itu justru akan memberikan rangsangan
pembelajaran yang lebih optimal. Anak-anak diharapkan akan mendapatkan manfaat secara
phisikal antara lain:
1.
Meningkatkan kegiatan jasmani
2.
Mengembangkan keterampilan organ tubuh
3.
Mengembangkan kekuatan tubuh
4.
Melatih kemampuan koordinasi gerak tubuh
5.
Memberikan porsi latihan tambahan
6.
Mengembangkan keseimbangan tubuh
V. Manfaat SPIRITUAL
Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang dilengkapi oleh Allah
dengan akal, qalbu dan nafsu. Akal
merupakan materi organik yang memiliki sistem kognisi yang berdaya logis.
Materi ini bekerja untuk memilih, menganalisa, membandingkan informasi dari
obyek nyata, kejadian dan lain-lain. Dalam bekerjanya akal bertindak netral
tidak berpihak pada hal baik maupun sebaliknya pada hal buruk. Qalbu merupakan materi organik yang
memiliki system kognisi yang berdaya emosi. Materi ini bekerja untuk meneruskan
suara ilahiyah (dariruh). Berpihak pada hal-hal yang baik dan memutuskan untuk
berperilaku. Sedangkan nafsu adalah
komponen yang ada dalam diri manusia yang memiliki kekuatan untuk mendorong
melakukan sesuatu atau tidak. Oleh karena itu manusia selalu dalam pengaruh
untuk melakukan sesuatu atau untuk menghindari sesuatu. Kaitannya dengan
aktifitas outbound anak-anak diharapkan akan mendapatkan manfaat secara
spiritual hasil positif antara lain:
1.
Meningkatkan keinginan untuk selalu berbuat
sebaik mungkin pada dirisendiri maupun orang lain
2.
Meningkatkan sikap berani, tangguh dan pantang
menyerah dalam menghadapi setiap masalah yang ada
3.
Meningkatkan rasa syukur dan sabar dalam
menyikapi setiap pencapaian dari usaha yang telah dilakukannya
4.
Selalu mempunyai kesadaran bahwa apapun
kesuksesan yang didapatnya selalu karena atas keterlibatan dan kemurahan Tuhan
Kisah Sang
Penemu Outbound
Kurt Hahn lahir di Jerman pada tahun 1896, putra seorang
industrialis Yahudi kaya, tapi ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di
Inggris sebagai warga negara Inggris. Sementara ia masih di SMA tahun 1902, ia
menghabiskan liburan musim panas di Dolomites dengan teman-teman dari
Abbotsholme, sebuah sekolah negeri Inggris. Selama rentang perjalanan ini,
dalam sebuah diskusi tentang sistem sekolah umum Inggris, ketertarikan mengenai
dunia pendidikan pertama kali masuk ke dalam benak Hahn. Hal ini menyebabkan ia
menjadi terobsesi, kemudian ia mulai mendalami filsafat pendidikan dan sangat
dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Plato, Baden Powell, Cecil Reddie, Dr
Arnold dari Rugby, Herman Lietz dan lain-lain.
Pada tahun 1904, saat ia masih muda, Hahn terkena “sunstroke” yang
cukup parah sehingga membuatnya cacat permanen namun disinilah ia merasakan
ketegaran karena ia memiliki semangat dan keberanian untuk bertahan hidup yang
sangat tinggi. proses pemulihan diri ini dimanfaatkannya untuk mempelajari
filsafat pendidikan secara lebih mendalam dan merumuskan sistem pendidikan yang
hingga saat ini menjadi sangat populer.
Salah satu prinsip hidupnya yang ia pegang teguh sejak saat itu
adalah, “Ketidakmampuan Anda adalah Peluang Anda”, yaitu mengubah Tantangan
menjadi Keuntungan, dengan cara selalu melakukan hal yang benar, terbaik dan
bermanfaat meskipun dalam keadaan yang dirasakan sangat sesulit apapun.
Filsafat pendidikan Hahn adalah perpaduan dari apa yang dianggap
sebagai ide terbaik yang diambil dari berbagai sumber. Menurutnya, pendidikan
adalah seperti pengobatan, metode pengobatan yang ada pada saat ini adalah
hasil penemuan dan penyempurnaan dari metode metode terdahulu, jika anda datang
ke seorang ahli meminta untuk membedah usus Anda dengan cara yang terbaik dan
benar, pasti dokter ahli bedah umum tersebut akan menyarankan anda untuk datang
ke ahli bedah yang lebih ahli mengenai usus.
Jadi menurut Hahn, tidak ada yang istimewa dan baru dari metode
“temuannya”, karena menurut Hahn, ia hanyalah mengumpulkan, merumuskan kemudian
mengemasnya dengan cara yang dianggapnya paling sesuai dengan pengalaman atau
proses hidupnya pada masa itu. Beliau menganggap, lebih baik meminjam sebuah
ide atau metode yang sudah teruji dan terbukti ketimbang harus mencari dan
berkesperimen dengan metode baru.
Kunci keberhasilan Hahn adalah, ia berhasil merangkum, mengambil
dan menggabungkan ide dan metode terbaik dari tiap pakar pendidikan di dunia,
menjadi suatu metode edukasi yang sangat unik.
Hahn memiliki keyakinan bahwa setiap manusia dilahirkan dengan
potensi dan kekuatan spiritual serta kemampuan untuk membuat penilaian yang
benar mengenai nilai hidup dan moral.
Hahn terobsesi oleh dekadensi moral atau penyakit sosial yang dia
amati di masyarakat, dan sangat tergerak untuk mencari solusinya.
Beberapa “penyakit” tersebut misalnya seperti :
§
Penurunan tingkat kebugaran karena adanya
sarana transportasi modern, pada saat itu lokomotif atau mesin
§
Penurunan memori dan imajinasi karena bingung,
was-was, stress, gelisah akibat dampak dari modernisasi
§
Penurunan tingkat keterampilan dan perhatian
karena melemahnya tradisi dan budaya yang positif serta keahlian
§
Penurunan disiplin diri karena ketergantungan
pada obat-obat perangsang dan obat penenang
§
Penurunan rasa cinta dan kasih sayang antar
sesama karena masing-masing sibuk dan egois dengan gaya hidup modernnya
Sebagai bagian dari perhatiannya terhadap kekuatan dan kemampuan
fisik adalah, ia percaya bahwa setiap manusia memiliki bakat kemampuan fisik,
baik bakat fisik alamiah maupun ketidakmampuan fisik alamiah, misalnya seperti
cacat fisik.
Keduanya memiliki kelebihan dan memberikan kesempatan: satu untuk
mengembangkan kekuatan dan yang lainnya untuk mengatasi kelemahan. Inilah yang
menjadi prinsip atau pegangan Hahn’s berikutnya yaitu : “Ada banyak kelebihan
pada diri anda daripada yang anda pikirkan dan bayangkan.”
Tujuan Hahn adalah untuk menyediakan wahana ideal untuk
mengaktifkan kesadaran dan potensi kekuatan tersebut, sehingga setiap orang
dapat menemukan kesempurnaan jati diri manusianya dan salah satu wahana yang ia
buat adalah Outward Bound atau lebih populer di Indonesia dengan istilah
Outbound Training.
*dirangkum dari berbagai sumber